Goa Langse : Misteri Lenyapnya Sang Guru

Tahun 2010 saya pernah ke tempat ini bersama kawan-kawan mapala untuk melaksanakan kegiatan aplikatif. Dari pantai Parangtritis kita menuju ke arah timur naik ke perbukitan kemudian belok kanan ke arah landasan (helipad) di atas Parang Endog. Kendaraan hanya bisa sampai di situ waktu itu dan kita titipkan ke pada Yu Mar, pemilik warung di samping base camp landasan.

Pagi hari dari kita menyusuri jalan menuju Gua Langse, di samping base camp. Jalan berbatu. Sebenarnya sepeda motor bisa dikendarai melewati jalan tersebut, namun kita urungkan karena kasihan.

Tak berapa lama sampailah ke pintu masuk jalur gua langse. Tak ada pintu masuk sih sebenarnya, hanya ada semacam pos ronda dan rumah warga. Maka kita tanya-tanya lah soal gua langse dan minta izin. Perjalanan dilanjutkan. Kita masuk bibir jurang pantai selatan.

tempatwisatadjogdjakarta.blogspot.co.id
Jalannya curam karena menghadap jurang langsung. Kami turun  perlahan sambil merambat pada tatakan dan bambu yang sudah dibuat. Tak lupa kami menyelempangkan webbing ber-carabiner dan memasang tali pengaman untuk turun. Sampailah kita di bawah, depan gua langse langsung menghadap laut. Contoh gambarnya banyak di google, sayang gambar dokumentasi saya belum sempat copy dari teman.

Sesampainya di sana, kami ketemu dengan seorang nenek, mungkin kuncennya. Selanjutnya selayaknya kegiatan aplikatif penelusuran gua mapala pada umumnya, kami melakukannya dengan santai. Saking santainya tak sengaja mengganggu orang  yang sedang semedi (kontemplasi) di dalam gua yang berbau harum karena banyak bunganya.

goa langse (catatanperjalananobi.blogspot.co.id)
Ngomong-ngomong soal semedi, saya teringat cerita ayah saya dan sebait petikan video dan artikel Cak Nun soal seorang sastrawan yang hilang di gua langse. Ragil Suwarno Pragolopati. Biografi singkatnya bisa dibaca di tautan INI, dari kemendikbud. Selain seorang sastrawan, Suwarno Pragolopati juga bisa kita sebut sebagai penghayat kebatinan, ya beda tipis dengan paranormal lah. Beliau hilang di gula langse pada oktobar 1990, saya belum lahir. Menurut ayah saya, Suwarno P menyalahi aturan di tempat itu bahwa tidak boleh melakukan kegiatan 'meguru' atau belajar gitu karena tempat tersebut hanya dikhususkan untuk semedi. Beliau dalam perjalanan bersama para muridnya dari sebuah gunung lalu mampir di tempat tersebut. Menurut artikel dari kompas malah SP ini bersemedi untuk bertemu dengan Ratu kidul, lalu datanglah angin ribut dan tiba-tiba tubuh wadagnya hilang. Entah mana yang benar tidak ada yang tau, namun intinya beliau hilang di tempat itu.

Jalan-jalan di tepi jurang laut selatan sudah sering saya lakukan. Pernah suatu ketika saya sampai di laut bekah, beberapa kilometer ke arah timur dari Gua Langse. Di tepu jurang menganga laut selatan, tempat itu menjadi salah satu spot pemancing. Suatu ketika angin besar sekali dari arah laut menerpa tubuh saya yang berada di tepi jurang itu. Tau kah apa yang ada di pikiran saya? Kalo angin itu menerpa saya ke arah laut matilah saya.

Dari keterangan dari kompas di atas masuk akal sekali jika SP hilang setelah ada angin ribut, sayang tidak ada keterangan mengenai kondisi cuaca dan ombak waktu SP raib waktu itu. Saya rasa, beliau hilang bisa jadi terbawa angin dan hanyut di laut. Gua langse jelas berada di tepi jurang dan langsung menghadap ke laut. Sesungguhnya banyak sekali kemungkinan yang dapat terjadi jika kita membicarakan mengenai alam. Bagaimana jika disitu tadi pas ada ikan hiu yang lapar, atau arus yang kuat di laut atau ikan paus yang sedang menganga mulutnya, atau malah palung yang menyedot.

Masyarakat Indonesia, khususnya di Yogya memang pada umumnya masih sangat kental dengan mitos, khususnya Jin di pantai selatan yang bernama Ratu Kidul. Meski memang bisa dimungkinkan juga sih diculik, cuma saya masih gak paham apa maksudnya kenapa diculik. Namun intinya bahwa beliau hilang dan hilangnya masih menjadi misteri. Pelajaran bagi kita yang masih hidup bahwa jika berhadapan dengan alam kita harus prepare akan segala kemungkinan yang terjadi. Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung.

1 Komentar untuk "Goa Langse : Misteri Lenyapnya Sang Guru"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel