Ternyata ini negara penemu minuman kopi (1)
gambar: okezone.com |
Adakah yang juga suka kopi? Kopi memang bukan minuman favorit saya, tetapi saya cukup suka. Dengan aroma khas gosongnya, rasa sedikit pahit dan aroma yang khas natural dipermak dengan sedikit manis gula memang membuat saya seolah-olah kembali ke alam.
Kopi merupakan salah satu jenis minuman yang sangat populer saat ini. Bermula dari khasiatnya yang bisa membuat orang tetap terjaga, kemudian komoditi ini dilirik oleh pihak-pihak yang butuh kafein, komponen utama di dalam biji kopi. Saking populernya, khususnya di eropa sana dulu waktu mulai revolusi industri, sampai-sampai negara kita dijajah belanda untuk bisa menanam dan mengembangkan kopi untuk dijual di wilayahnya sana.
Revolusi industri membutuhkan banyak pekerja dan untuk bisa efisien dan efektif maka pekerja harus kerja keras dan terjaga. So, kopi adalah pilihan yang tepat untuk bisa mendongkrak kerja. Tidak seperti bir dan minuman keras sejenis yang juga populer, namun tidak ramah terhadap kinerja.
Biji kopi dihasilkan oleh tanaman kopi yang merupakan tumbuhan perdu. Tanaman kopi ini menghasilkan buah berwarna hijau yang jika matang akan menjadi merah segar. Berbagai literatur menyebut buah ini berry karena berbentuk kecil berwarna merah. Umumnya buah kopi berkulit merah berdaging tipis dan sisanya adalah biji. Biji inilah yang dipakai sebagai bahan utama minuman kopi.
Kopi masuk ke indonesia pada abad 17 dibawa oleh sarikat dagang belanda, VOC. Perdagangan kopi waktu itu masih banyak dimonopoli oleh orang daerah arab, seperti Yaman dan negara di sekitarnya. Beruntung, ketika eropa khususnya belanda dalam misinya mencari daerah baru di timur, maksudnya jajahan baru, ketemu lah kepulauan yang diapit dua samudera, nusantara yang tanahnya sangat subur. Maka seperti tanah tandus yang merindukan hujan, tanaman kopi yang hijau itu bertemulah dengan tanah nusantara. Hingga suatu ketika ada satu produk kopi yang sangat populer di eropa sana, istilahnya adalah a cup of java, secangkir kopi hasil dari bumi periangan yang khas akhirnya mendunia dan mengisi kantong Belanda.
Beberapa abad sebelum kopi masuk Indonesia komoditas ini sudah sangat terkenal di daerah timur tengah dan eropa. Kopi mulai menyebar seantero dunia berawal dari sebuah negara di Afrika yaitu Ethiopia. Banyak versi mengenai asal muasal dari kopi ini tentang asal dari tanaman kopi dan awal penggunaan pertamanya. Namun dari kesemua versi tersebut hampir semuanya tetap sepakat bahwa Ethiopia lah negara asal kopi.
Cerita tentang seorang penggembala bernama khaldi adalah sebuah cerita lokal Ethiopia tentang sejarah kopi di negara tersebut. Ini hanyalah sebuah cerita dari mulut ke mulut yang tidak bisa ditelusuri kebenarannya, namun walaupun begitu cerita ini cukup menarik dan dipercaya sebagai awal mula kopi. Suatu ketika, pada awal abad 9 masehi, Khaldi menggembalakan kambingnya di tepi hutan. Menggembala sambil mengamati dombanya yang pada saat itu terlihat aneh setelah memakan buah kecil berwarna merah, sebut saja kopi. Domba yang memakan buah tersebut kemudian bertingkah kegirangan dan lebih aktif dan atraktif daripada sebelum memakan. Khaldi beranggapan bahwa karena buah itulah maka domba-dombanya menjadi lebih energetik.
ilustrasi penggembala, sumber gambar smugmug.com |
Tak berapa lama setelah kopi di tungku pembakaran terbakar seorang pendeta lainnya tertarik dengan aroma dari bakaran kopi tersebut. Hingga sang pendeta pun meminta untuk diambilkan bakaran kopi tadi, digerusnya dan diseduh dengan air panas. Itulah kisah Khaldi, domba dan kopi hingga kini kopi menjadi minuman populer di dunia. Selain kisah ini masih banyak sekali versi kisah tentang asal usul kopi. Bahkan kisah si kaldi pun ada beberapa versi.
Kopi menurut beberapa literatur, ada yang menyebut mulai dikembangkan abad 9. Keterangan ini juga didukung dengan beberapa manuskrip dari arab yang juga menyebut kopi pada abad tersebut. Ethiopia selain dikenal sebagai negara penghasil kopi juga sebagai negara asal kopi. Hal ini diindikasikan dengan keberagaman jenis kopi di negara ini.
Ethiopia saat ini masih termasuk sebagai negara produsen kopi dunia. Produksi kopi Ethiophia cukup besar yaitu sebanyak 6575 dalam satuan ribu per kantong kemasan 60 kg menurut International Coffee Organisation (ICO) selama tahun 2017. Singkatnya jumlah produksi kopi negara tersebut adalah 396,500 ton, satu peringkat di bawah Indonesia. Negara produsen terbesar kopi adalah Brazil, disusul Vietnam, Columbia baru Indonesia. Brazil dengan luas areal anam kopi dan kesuburan tanahnya kini merajai perkopian dunia.
Produksi kopi di Ethiopia jika dibandingkan dengan komoditas lain juga tidak terlalu tinggi. Mungkin mereka, orang Ethiopia juga sadar bahwa kopi itu tidak bisa mengenyangkan perut, buktinya komoditas tertinggi yang diproduksi adalah serealia seperti gandum, barley dan lain sebagainya.Sedangkan kopi tersisihkan begitu saja. Jika semua lahan ditanam kopi, mungkin produksinya akan meningkat tajam. Namun masalahnya lahan yang cocok menurut elevasi tanah juga terbatas. Selain itu pengandalan satu komoditas untuk hidup sebuah negara juga tidak bijak, karena pasti akan butuh negara lain untuk mengganjal perut. Hal ini semakin memperkuat opini saya tadi bahwa kopi saja tak bisa mengenyangkan perut.
Ethiopia, negeri tanah air kopi yang kini bukan lagi lumbung kopi. Bagaimana dengan Indonesia?
Ternyata ini negara penemu kopi (2)
Belum ada Komentar untuk "Ternyata ini negara penemu minuman kopi (1)"
Posting Komentar