Manfaat Pandemi Corona Bagi Tukang Ngupil
Photo by Brittany Colette on Unsplash |
Saya tidak mengingkari diri saya sendiri bahwa suka mengupil juga. Kebetulan rumah saya dipinggir jalan, sehingga suplai upil saya cukup banyak, menumpuk karena debu-debu beterbangan. (lirik efek rumah kaca). Sebanyak 5 kali sehari memasukkan air ke dalam hidung pun masih tetap menghasilkan upiil. Untuk itulah saya ngupil.
Dari artikel alodokter saya mendapat sebuah pencerahan. Setiap harinya dalam hidung kita ini diproduksi lendir ingus itu sejumlah sekitar satu liter. Alamak, banyak sekali.
Namun banyaknya ingus itu memang sebanding dengan fungsinya, yaitu melindungi dari masuknya kotoran, sebu, dan penyakit seperti bakteri dan virus. Biar nempel gitu terus mengeras jadi upil. Di ingus itulah virus corona yang lagi ngetren sekarang ini nempel.
Kini kebiasaan mengupil saya itu semakin surut. Apalagi jika di luar rumah. Masker dan pandemi adalah alasan utama. Jika sebelumnya saya hanya memperhatikan rasa malu saja ketika mau ngupil di luar rumah, kini tidak.
Saat di luar rumah kita tidak tau tangan kita tertempel zat apa yang melayang-layang di udara. Juga tak ingat seberapa banyak barang yang tersentuh. Maka rasanya kog takut mau ngupil. Gimana kalo yang kita sentuh tadi ada sisa upil orang yang menempel? Jijik sekali. Kita menyatukan upil orang lain dengan upil kita sendiri dan masuk ke dalam hidung kita. Oh mai gad.
Sekarang ketika risih dan gatel melanda hidung dan rongga hidung karena upil, seketika tangan kita ditolak oleh masker yang kita kenakan. Memang benar, ternyata dengan adanya salah satu protokol kesehatan yang digalakkan ini, menurut saya bisa mengurangi jumlah pengulik upil di seluruh dunia. Kita tunggu saja nanti, semoga aja ada yang menelitinya. Siapa tau dari 91 persen pengupil bisa turun menjadi 49 persen. Mantap sekali.
Belum ada Komentar untuk "Manfaat Pandemi Corona Bagi Tukang Ngupil"
Posting Komentar